Pantau Gambut : Menuju Indonesia yang Lebih Sehat

Juli 19, 2017
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah lahan gambut terluas di dunia, dengan sekitar 22 juta hektar wilayahnya adalah lahan gambut. Lalu sebenarnya apa sih lahan gambut itu ? dan apa pentingnya juga buat kita ?

Apa itu Lahan Gambut ?

Contoh Lahan Gambut 

Lahan Gambut terbentuk dari material organik (biasanya tumbuhan) yang menumpuk dan membusuk. Biasanya lahan gambut ada di daerah dataran rendah yang dekat dengan pesisir, dan juga lahan gambut ini biasanya basah dan bisa memiliki ketebalan tumpukan material organik hingga sekitar 10-15cm.

Pentingkah Lahan Gambut Untuk Kita ?


Keberadaan lahan gambut sangat penting untuk kehidupan kita, karena lahan gambut memiliki peran dalam perubahan iklim nasional bahkan internasional. Mengapa bisa demikian ? karena lahan gambut memiliki 2 manfaat penting sebagai berikut :

1. Lahan Gambut Sebagai Tempat Resapan Air

Lahan Gambut memiliki fungsi alami yaitu mudah meresap air. Dengan sifat alami itu maka lahan gambut bisa dimanfaatkan sebagai sumber air yang bisa mengurangi dampak banjir dan mencegah kekeringan. Air dari lahan gambut ini memiliki peran dalam kelangsungan hidup biota lokal dan terutama manusia.

2. Lahan Gambut Sebagai Tempat Menyimpan Karbon

Lahan Gambut merupakan tempat untuk menyimpan karbon, sehingga karbon tidak mudah bebas menuju atmosfir. Karbon ini sendiri lah yang nantinya akan memberikan efek rumah kaca jika terlepas ke atmosfir, efek rumah kaca yang terjadi bisa mengakibatkan perubahan iklim kemarau panjang dan dalam situasi yang sudah ekstrim bisa membuat suhu bumi naik (global warming). untuk itu lahan gambut sangat diperlukan untuk mengatur keseimbangan iklim.

Lahan Gambut di Indonesia

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan lahan gambut terluas di dunia dengan perkiraan 21-22 juta hektar luas lahan gambut. Berikut adalah persebaran lahan gambut yang diambil dari mongabay.co.id

Persebaran Lahan Gambut di Indonesia (mongabay.co.id)
Namun kondisi lahan gambut Indonesia saat ini hanya sekitar 10 juta hektar saja yang masih baik. Lahan gambut di Sumatera dan Kalimantan sebagian besar sudah beralih fungsi menjadi perkebunan sawit. 

Apa yang Menyebabkan Kerusakan Lahan Gambut di Indonesia ?

Faktor utama yang menyebabkan kerusakan lahan gambut di Indonesia tentunya adalah karena peralihan lahan menjadi lahan HTI (Hutan Tanaman Industri), terutama kelapa sawit. Lalu bagaimana bisa peralihan lahan bisa membuat lahan gambut rusak ? Lahan gambut rusak akibat metode atau cara dari peralihan lahan yang tidak sesuai / kurang benar. Beberapa metode peralihan lahan yang membuat lahan gambut rusak antarai lain adalah :


Drainase sendiri adalah sebuah sistem pengeringan air yang berada di permukaan ataupun di bawah permukaan dengan beberapa cara seperti mengalirkan, menguras, atau mengalihkan air. Dalam hal ini yang di bahas adalah Pembuatan Kanal Drainase pada lahan HTI untuk kepentingan pertanian/perkebunan. Drainase bersifat merusak lahan gambut apabila dalam pembuatannya tidak memperhitungkan lingkungan sekitar yang berakibat pada ikut keringnya lahan gambut yang seharusnya menjadi tempat resapan air.

Lahan gambut yang kering ini sangat mudah terbakar hanya dengan api sekecil apapun, ibarat seperti membakar jerami kering. Maka dari itu lahan gambut kering sangat rentan terbakar saat musim kemarau hanya karena panas matahari.


Pembakaran lahan gambut untuk dijadikan lahan HTI ini juga menjadi persoalan yang tak habis-habis dibicarakan. Terkadang justru masyarakat sekitar lah yang melakukan pembakaran lahan ini karena kurangnya pemahaman tentang pentingnya lahan gambut.

Dengan melakukan pembakaran, bukan hanya lahan gambut saja yang rusak. Namun dengan musnahnya lahan gambut maka karbon yang tersimpan didalamnya juga akan ikut terlepas keudara, dan hal inilah yang akan menimbulkan efek rumah kaca dan perubahan iklim. 

Apa Masalah Serius Yang Akan Dihadapi Indonesia ?

Menurut data BRG(Badan Restorasi Gambut, ada 2945 desa yang tersebar di 7 provinsi di Indonesia yang berada di wilayah lahan gambut. Hal itu menunjukan bahwa masih ada banyak saudara kita yang tinggal di lingkungan lahan gambut. Di Indonesia sendiri kerusakan lahan gambut didominasi oleh kebakaran. 


Kebakaran hutan gambut inilah yang menjadi masalah serius Indonesia dari tahun ke tahun. Seperti contohnya kebakaran hutan terparah di Indonesia pada tahun 1997/1998 yang sampai menarik perhatian dunia kala itu. tercatat sudah pernah terjadi beberapa kasus kebakaran hutan/lahan lainya di tahun 1987, 1991, 1994, 1997/1998, 2000, 2002, 2005, 2006, dan 2013. Dan sedihnya 95% kebakaran ini terjadi akibat pembakaran awal dalam aktivitas manusia (Agus dan Subiksa,2008)


Dari Kebakaran Hutan yang terjadi akan muncul masalah baru yaitu kabut asap. Kabut asap ini sangat berbahaya karena timbul dari pembakaran lahan gambut yang berarti karbon dari lahan gambut juga ikut terlepas bersamaan dengan karbon akibat pembakaran. Tentunya sobat Absurd pernah melihat atau bahkan merasakan sendiri bagaimana kabut asap itu. Hingga dulu pernah membuat negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia mengeluh kepada Indonesia. 

Kabut asap inilah yang menjadi masalah besar bagi Indonesia jika dibiarkan terus-menerus tanpa ada aksi dan solusi yang tepat.

Dampak Kabut Asap Pada Kesehatan Masyarakat Indonesia


Kabut asap yang timbul akan menjadi masalah baru untuk masyarakat sekitar yang terkena dampak kabut asap yaitu masalah gangguan kesehatan. Kabut asap hasil dari pembakaran lahan gambut ini tentunya sangat berbahaya bagi masyarakat terutama bagi balita dan lansia.

Tjandra Yoga Aditama

Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI yang juga Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementrian Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama mengatakan jika dampak langsung yang akan dirasakan masyarakat jika menghirup kabut asap terus-menerus adalah infeksi paru-paru dan saluran nafas dan juga akan terjadi iritasi di bagian beberapa saluran pernafasan seperti lendir di hidung,mulut, dan tenggorokan yang selanjutnya akan menyebabkan reaksi ISPA dan jika dibiarkan akan berakibat timbulnya penyakit pneumonia.

Selain infeksi pernapasan, dampak lainya yang mungkin terjadi adalah iritasi pada mata dan kulit akibat kontak langsung dengan asap kebakaran hutan. Mulai dari kulit gatal, mata perih dan berair. Keadaan akan lebih buruk jika sebelumnya sudah memiliki penyakit asma, bronkitis kronik dan PPOK.

Secara tidak langsung asap dari kebakaran hutan juga dapat mencemari air bersih masyarakat sekitar dan dapat mencemari buah-buahan dan sayur-sayuran yang akan berdampak buruk jika dikonsumsi terus menerus.(healt.kompas.com)

Hasil studi terbaru yang mengejutkan dari Universitas Harvard dan Universitas Columbia memperkirakan 100.300 kasus kematian dini akibat krisis kebakaran yang menghancurkan hutan Indonesia. Dan sekitar 91.600 kematian diantaranya terjadi di Indonesia.(greenpeace.org)

Hal ini menjadi tamparan keras bagi kita semua untuk mengingat betapa pentingnya menjaga lahan gambut di Indonesia demi mengurangi angka penyakit ISPA dan bahkan mengurangi angka kematian akibat kabut asap. 

Langkah Sederhana Untuk Ikut Menjaga Lahan Gambut Indonesia !

Lalu munculah pertanyaan apakah kami orang awam yang bahkan jauh dari lahan gambut juga bisa ikut membantu menjaga lahan gambut ? 

Jawabanya adalah tentu sangat bisa ! tidak perlu jauh-jauh menuju wilayah lahan gambut untuk bisa ikut menjaga lahan gambut Indonesia. Saat ini sudah tersedia situs interaktif untuk mengikuti perkembangan informasi lahan gambut di Indonesia. www.pantaugambut.id adalah situs yang memberikan layanan tersebut. Pantau Gambut adalah sebuah wadah yang memberikan informasi kepada masyarakat secara bebas dan tanpa biaya tentang segala macam informasi lahan gambut, restorasi lahan gambut, dan memberikan informasi tentang berbagai macam proyek, program dan komitmen oleh segenap pemangku kepentingan di Indonesia. 

Halaman utama www.pantaugabut.id

Dengan menggabungkan teknologi, data terbuka, dan jaringan masyarakat, diharapkan masyarakat semua dapat memantau komitmen restorasi lahan gambut yang dilakukuan oleh pemerintah, organisasi masyarakat sipil serta pelaku usaha. Pantau Gambut berdiri dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan gambut dalam konteks perlindungan lingkungan hidup, pengurangan emisi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam Pantau Gambut ada 4 fitur utama yang disediakan yaitu :

1. Peta Aktivitas Restorasi
Fitur Peta Aktivitas Restorasi Pantau Gambut

Melalui peta interaktif, pembaca dapat mengetahui lokasi dan pelaku kegiatan restorasi di seluruh Indonesia.
2. Pantau Komitmen Restorasi

Fitur Pantau Komitmen Restorasi Pantau Gambut

Pembaca dapat mempelajari berbagai komitmen yang telah dibuat oleh pemerintah dan pelaku lainnya untuk merestorasi lahan gambut, serta perkembangan dan kendala realisasi dari masing-masing komitmen.

3. Berbagi Cerita

Fitur Berbagi Cerita Pantau Gambut

Perangkat ini merupakan wadah yang mempertemukan pelaku restorasi dan masyarakat umum untuk saling berbagi informasi, pengalaman, observasi, dan hikmah ajar dari kegiatan restorasi yang telah dilakukan.

4. Pelajari

Fitur Pelajari Pantau Gambut

Anda dapat mengenal asal-usul gambut lebih lanjut serta fungsinya bagi kehidupan masyarakat. Langkah-langkah restorasi lahan gambut juga dapat dibaca lebih rinci di perangkat ini.

Melalui pantau gambut diharapkan akan ada diskusi yang selanjutnya akan menciptakan solusi yang relevan untuk mengatasi rusaknya lahan gambut saat ini di Indonesia
Pantau Gambut sangat memudahkan kita untuk bisa selalu memantau lahan gambut yang ada di Indonesia. 


Jadi Ayo mulai ikut berperan aktif pantau gambut Indonesia untuk Indonesia yang lebih sehat !!
#Pantaugambut
Quotes
" Memindahkan gunung besar itu dimulai dari batu terkecil "
-Absurd But Well-

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.